Intenal Bleaching / Walking Bleaching - Bagian 1

Laporan Kasus
- Pasien Pria berumur 30 tahun.
- Keluhan utamanya adalah gigi sakit dan berubah warna.
- Pemeriksaan klinis terlihat warna lebih gelap dari gigi sebelahnya
- Secara radiografis terlihat adanya radiolusensi didaerah apikal
- Diagnosis Post endodontic treatment dengan diskolorasi gigi


Pada kasus ini diselesaikan dengan retreatment root canal treatment, kemudian dilanjut dengan internal bleaching. Teknik walking bleach biasanya digunakan untuk perawatan gigi non vital yang diskolorasi. Bahan yang digunakan hidrogen peroksida 35%. Pasien internal bleaching usia muda biasanya terjadi resorpsi eksternal, hal ini disebabkan karena penggunaan bahan H2O2 30% dan Sodium perborat yang bersifat toksik pada ligament periodontal. Menurut Howel teknik walking bleach ini mempunyai angka keberhasilan 89,5%. Beberapa penulis juga mengatakan diskolorasi gigi yang telah beberapa tahun, biasanya lebih sulit dibanding lebih singkat. Brown mengatakan gigi diskolorasi akibat trauma atau nekrosis dapat dibleaching dengan tingkat keberhasilan 95% dibanding akibat penggunaan obat-obatan atau restorasi.

Mekanisme kerja bahan pemutih peroxide dan non peroxide yaitu dengan cara masuk melalui perantara enamel ke tubuli dentin dan mengoksidasi pigmen pada dentin, menyebabkan warna gigi menjadi lebih muda. Proses pemutihan gigi dilakukan berdasarkan mekanisme terjadinya reaksi oksidasi. Noda-noda yang terdapat pada email dan dentin akan dioksidasi oleh gel pemutih gigi (hydrogen peroxide) yang bertindak sebagai oksidator yang kuat. Bahan oksidator ini mempunyai kemampuan untuk merusak molekul-molekul warna, melalui reaksinya dengan oksigen bebas yang dilepaskan. Keadaan ini membuat warna menjadi netral dan menyebabkan terjadinya efek pemutihan.