Enaknya cabut gigi pakai NLP

Hah, sejak kapan NLP dapat dipakai mencabut gigi?

Yang benar aja…

Hehehe,

Hari Sabtu ini saya mengantar anak saya ke dokter di sebuah RS Ibu dan Anak, dari namanya nampaknya RS ini tidak memberi layanan pada si Bapak ya… Nah, sembari menunggu, saya berkeliling dan mendapati bahwa ternyata di situ ada fasilitas dokter gigi juga, dan saat saya bertanya, ternyata RS itu juga menerima pasien bapak-bapak. Oalah…., ya sudah, akhirnya saya memeriksakan gigi saya sekalian di situ.

Di tengah proses pembersihan gigi, saat teringat bahwa di ujung belakang geraham atas kanan saya sering sekali menyelip makanan kecil dan sulit sekali dijangkau oleh sikat gigi jenis apapun. Sehingga, terkadang harus kumur-kumur dengan air hangat agak lama, baru menjadi kendor selipan makanannya dan bisa digoyang pakai sikat gigi. Hmmm, menguji kesabaran khan…

Setelah dokter yang sabar itu memeriksa dengan foto gigi dan berbagai peralatan lain, rupanya ia menemukan ada lubang kecil di geraham saya, dan ada sisa akar gigi pendek sebesar ujung pentol korek api. Oh iya, saya jadi teringat bahwa potongan gigi ini pasti sisa pencabutan gigi 5 tahun yang lalu yang rupanya tidak tuntas. Akar gigi bukanlah seperti akar serabut yang lunak, namun juga merupakan jaringan keras yang sama dengan gigi itu sendiri.

Well, dokter memutuskan gigi itu untuk diangkat, karena di bagian poros tengahnya kelihatan menghitam. Poros tengah ini dapat terlihat karena ini adalah bekas pemotongan. Bayangkan anda memotong pokok / batang pohon, maka akan kelihatan lingkaran poros tengahnya khan. Nah, poros tengah yang menghitam ini akan berbahaya jika membusuk… Huuuuu…

MASALAH PENCABUTAN GIGI

Dari pengalaman saya, problem yang biasanya dialami seorang ketika melakukan saat pencabutan gigi ada dua : mulut yang tidak bisa rileks (saat “diobok-obok”), dan rasa nyeri yang tinggi saat gigi dicabut. Nah, di sinilah peran NLP bisa membantu.

Jika mulut kita tidak bisa rileks saat benda-benda si dokter masuk ke mulut, maka berkali-kali mulut akan “melawan” pergerakan benda si dokter dengan cara mengatup atau menegang, sehingga menyulitkan gerakkan tangan si dokter. Selain itu, mulu akan terasa capek sekali karena terus menerus mengatup / melawan gerak tangan si dokter. Bagi yang pernah dicabut gigi pasi mengerti maksud saya itu.

Selain itu, proses pencabutan akan terasa lebih ngilu/ nyeri di geraham apabila kita mengeraskan otot, atau mengkakukan daerah geraham kita. Ketegangan otot ini menjadikan proses pencabutan menjadi lebih alot dan menyakitkan.

Nah, dengan demikian, kita perlu melatih diri untuk dapat merilekskan otot secara cepat. Juga perlu melatih untuk dapat bertahan dalam kondisi rileks dalam durasi yang cukup lama. Nah, jika kurang terlatih, maka proses ini akan berjalan dengan kurang lancar.

Di keluarga kami, saya dan istri terbiasa melakukan relaksasi progresif setiap malam sejak 7 tahun terakhir ini. Relaksasi progresif ini sangat membantu untuk mendapatkan tidur nyenyak dan berkualitas sekalipun hanya sebentar saja. Setelah terbiasa, kita bisa tidur nyenyak dalam kondisi sekitar gelombang pikiran theta, ditandai dengan kondisi tubuh rileks sempurna pikiran terjaga.

PROSES RELAKSASI PROGRESIF


Proses relaksasi progresif sederhana saja, namun sekalipun sederhana perlu dilakukan secara kongruen.

1. Untuk awal dan membiasakan diri Anda dapat menggunakan musik yang membantu rileks, seperti musik klasik bertempo barok, atau musik new age yang menenangkan pikiran. Anda boleh juga menggunakan bau-bauan harus seperti aromatherapy dan sebagainya. Kedua hal di atas hanya alat bantu saja, tidak wajib. Keduanya dipakai untuk menstimulasi indra telinga dan indra hidung agar juga memberikan informasi rileks kepada pikiran.
2. Proses dimulai dengan posisi tidur (atau duduk bersandar), gunakan pakaian kendor dan kendorkan semua pakaian yang melekat, terutama pakaian dalam. Di tahap awal ini Anda harus hati-hati sekali, jangan sampai pengendoran pakaian ini mengendorkan niat Anda untuk rileksasi malah kemudian melakukan “rekreasi” dengan pasangan Anda… Hehehe
3. Lanjutkan dengan menyadari keberadaan jari-jari kaki satu persatu, mulai dari jempol kaki kanan atau kiri. Lakukan dengan sabar dan rileks. Hindari terburu-buru.
4. Sadari perasaan apa yang ada di kulit jari kaki Anda, sadari persentuhan kulit jari-jari kaki dengan kasur atau benda lain yang menempel. Sadari keberadaan daging, otot dan tulang yang ada di dalamnya.
5. Kemudian dengan suara yang rrrrrriiiiiiileeeeeeeeeeeekks, katakan dalam hati “Wahai jari jempolkaki kananku, saya ingin kamu riiiiiilllllleeeeeeeeks”. Sambil mengatakan demikian, dengan sengaja Anda mengendurkan semua otot, kulit di jempol kaki kanan Anda. Waktu mengatakan rrrrrrrrrilllllleeeeeeeks, katakan dengan nada mengantuuuuuk, panjaaaaaaaaang dan suara yang memang riiiiiiileeeeeeeeeeeeks.
6. Saat melakukan proses itu, bayangkan otot Anda mengendur…, atau sambil membayangkan hal-hal yang membuat Anda senang dan rileeeks, bebas apa saja…, sepanjang cocok dengan Anda.
7. Kemudian lanjutkan dengan jari-jari kaki Anda yang lain, satu persatu. Lanjutkan ke atas, punggung kaki, pergelangan kaki, betis bawah, betis atas, lutut, belakang lutut dan seterusnya sampai ke kulit kepala Anda.
8. Lakukan semuanya dengan santai dan tidak terburu-buru. Serta dengan sengaja , menggunakan suara internal (self talk) yang santaiiii dan pelan (tidak pelu monoton, bahkan usahakan bernada ngantuuuuuuuk).
9. Setelah semuanya rileks, kemudian bayangkan sebuah es batu ditempelkan di kening Anda, dan dengan sengaja rasakan suatu perasaan dingin di kening, dan berimbas ke pada otak menjadi ikut dingin. Ingat perasaan dingin ini disengaja, bukan datang sendiri. Rasa dingin ini akan muncul setelah Anda meyakini bahwa memang ada es batu yang ditempelkan di kening Anda.
10. Setelah rasa dingin mengimbas ke otak, katakan pada otak agar supaya frekuensi gelombang otak menurun ke bawah menjadi lebih perlahaaaan…
11. Biasanya di tahap ini akan muncul sensasi melayang dan nafas bisa berpindah ke mulut. Ikuti saja, jangan dilawan…
12. Afirmasikan, “Seluruh tubuh dan otakku sudah rileks, sedangkan pikiranku terjaga dengan sempurna“.
13. Pertahankan kondisi ini cukup lama. Dalam kondisi ini akan terjadi beberapa kemungkinan :
1. Anda akan masuk kondisi hypnogogik (hypnotic state yang Anda sadari dan bisa di-utilisasi)
2. Anda akan masuk ke kondisi tidur dan kemudian menyadari mimpi Anda (lucid dreaming). Anda mimpi dan Anda sadar bahwa Anda sedang bermimpi.
3. Beberapa dapat mengalami OOBE (Out Of Body Experience)
14. Apapun yang Anda alami rileks saja, ikuti, semuanya baik-baik saja. Namun dalam tulisan ini kita hanya akan fokus di kondisi pertama saja.
15. Saat masuk ke kondisi ini, Anda lantas dapat membayangkan dan mengafirmasikan proses rejuvenation (peremajaan diri), kulit, daging, tulang, otot, dll. Anda boleh mengkombinasikan proses ini dengan energy apa saja, sepanjang Anda meyakini hal itu positif. Jika diinginkan, Anda juga boleh mengkombinasikan dengan penggunaan warna, seperti warna kuning keemasan, untuk memperkuat dan mempercepat proses peremajaan diri.
16. Jika Anda sudah masuk kondisi paling rileks dan pw (posisi wuenak), maka Anda boleh membuat Anchor di sini. Anchor ini akan Anda pakai nanti saat Anda membutuhkannya di lain waktu, misal saat Anda sakit gigi.
17. Jika Anda sudah selesai, Anda boleh melanjutkannya dengan membiarkan diri Anda tertidur, atau boleh bangun dengan perlahan-lahan…

Latihlah dengan sering, dan semakin sering dilatih, maka semakin mudah Anda mencapai kondisi ini. Akhirnya hanya dengan sekedipan mata Anda sudah masuk ke kondisi mengasyikan itu. Cukup dengan memicu anchor Anda tadi, maka Anda akan masuk ke kondisi itu…

Thankz,

Source : http://portalnlp.com/